09 Oktober 2008

Requiem

Dona
Nobis

Pacem


Kurasakan
dingin dadamu
malam ini

Menanti pagi
bunyi lonceng
usap sengal
perjamuan

Tak kudengar
nyanyian misa
pengakuan dosa
rosario para santo

Orang-orang
melintas cemas
lorong sempit
perjalanan

Tempat
apakah
ini ?

Hujan turun
sepanjang hari
iris tubuhku
jadi potongan
kematian
tanpa peta
reinkarnasi
baju-baju
yang berganti

Aku berjalan
di keramaian
pasar-pasar
kepedihan
hitam mata
serupa paku
sekejap menelikung
ku

Kurasakan
dingin dadamu
malam ini


catatan: dona nobis pacem (latin)=anugerahilah kami damai

Denpasar, 2003

2 komentar:

Anonim mengatakan...

tetap takut dengan loncengnya..

Angga Wijaya mengatakan...

jangan takut, senja. kematian hanya soal waktu saja.