30 September 2008

Membaca Tanda

Pukul 01.30 dini hari. Pulang kerja. Saya membeli nasi di pinggir jalan Pasar Sanglah, Denpasar. Ada tulisan di lapak pedagang nasi yang mencuri perhatian saya: there is no eternal enemy, there is no eternal friend, there is only eternal interest. Saya tersenyum. Sering sekali saya menemukan tulisan-tulisan di jalan yang seolah ditujukan kepada saya. Saya menyebutnya sebagai tanda (sign). There is no eternal enemy, there is no eternal friend, there is only eternal interest. Ya, memang tak ada kawan atau lawan yang abadi. Yang ada hanya kepentingan yang abadi.

Tanda dalam bahasa agama disebut ayat. Membaca tanda berarti membaca ayat-ayat yang bertebaran dimana-mana. Pada berbagai peristiwa, peristiwa sekecil apapun. Ayat-ayat yang tak selalu berupa teks tertulis sebab peristiwa atau fenomen adalah juga sebuah teks yang bisa dibaca dan ditafsirkan. Maka "Bacalah!"

Tidak ada komentar: